Meneroka Budaya Banjar Melalui Pentas Musik Panting: Suatu Kajian Etnopuitika

Derri Ris Riana

Abstract


The performance of panting music is a unique cultural heritage of the Banjar community.The problems that needs to be analyzed is how the performance and Banjar culture represented in panting music. This study uses ethnopoetis theory with qualitative research method. Data are collected through literature (books and video) study and interview. The result is panting music is a local literary performance that presents panting instrument with poetic language that are sung in a distinctive voice. Banjar song lyrics formed like a poem/abab/ and /aaaa/. The use of pause is deliberately done to emphasize words that want to be expressed, while the unique intonation appears on the strains of sound that float with a high pitch at the end of the song. The use of poetic language showed in the use of repetition, paradox, and special diction. The purpose of the poetic is for emphasizing words and increasing the beauty of sound. Banjar culture in social organization system represented in "Kayuh Baimbai", the community's livelihood system represented in "Pambatangan" and "Sungai Martapura , and live equipment and technology system represented in "Paris Barantai" and "Sungai Martapura”).

 

Abstrak

Pentas musik panting merupakan kekayaan budaya khas milik masyarakat Banjar. Hal yang diteliti pada malakaini adalah aspek budaya Banjar dalam lirik lagu musik panting. Penelitian ini menggunakan teori etnopuitika dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara. Hasilnya adalah pentas musik panting merupakan pentas sastra lokal yang menyajikan instrumen panting dengan bahasa puitis yang dilantunkan dalam nada yang khas. Bentuk lirik lagu Banjar mirip dengan pantun, yaitu bersajak /abab/ dan /aaaa/. Penggunaan jeda sengaja dilakukan untuk menekankan kata yang ingin diungkapkan, sedangkan intonasi khas tampak pada alunan suara dengan lengkingan tinggi di akhir lagu. Penggunaan bahasa puitis tampak pada penggunaan gaya bahasa repetisi, pertentangan, dan kosakata khusus. Penggunaan itu bermanfaat untuk menekankan kata-kata dan menambah keindahan bunyi. Budaya Banjar tampak dalam sistem organisasi sosial (“Kayuh Baimbai”), sistem mata pencaharian masyarakat (“Pambatangan” dan “Sungai Martapura), serta sistem peralatan hidup dan teknologi (“Paris Barantai” dan “Sungai Martapura”).


Keywords


musik panting; etnopuitika; budaya Banjar

References


Aitken, Stuart C. 2014. The Ethnopoetics of Space and Transformation: Young People's Engangement, Activism and Aesthetics. Burlington, USA: Ashgate Publishing Company.

Anderiani, Lupi. 2016. "Musik Panting di Desa Barikin Kalimantan Selatan: Kemunculan, Keberadaan, dan Perubahannya". Resital, Jurnal of Performing Art, 17(3), 140-157.dari: http://journal.isi.ac.id/index.php/resit al/article/view/2229/720

https://doi.org/10.24821/resital.v17i3.2229

Bloommaert, Jan. 2006. Ethnopoetics as Functional Recontruction: Dell Hymes' Narrative View of the World. Functions of Language 13:2 (2006), 229-249. dari https://www.researchgate.net/publc ation/263141909_Ethnopoetics_as_F unctional_Reconstruction_Dell_Hyme s'_Narrative_View_of_the_World

https://doi.org/10.1075/fol.13.2.09blo

Bauman, Richard (Ed.). 1992. Folklore, Cultural Performances, and Popular Entertainments. New York: Oxford University Press, Inc.

Hymes, Dell. 1981. In Vain I Tried to Tell You. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

https://doi.org/10.9783/9781512802917

Koentjarananingrat. 1983. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Maknun, Moch Lukluil. 2017. "Legenda Lok Laga (Studi Lirik Lagu Musik Panting Kalsel)". Panangkaran, Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat, 1 (2), 257-275. dari: http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/panangkaran/article/view/0102-04.

https://doi.org/10.14421/panangkaran.2017.0102-04

Sahril. 2014. Tradisi Akikah Masyarakat Melayu Pentas Sastra Lokal "Syair Nyanyian Anak" dalam Kajian Etnopuitika, Jentera, 3 (1) 59-71. dari:https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ojs.badan

https://doi.org/10.26499/jentera.v3i1.433

Sapir, Edward. 1921. Language: An Introduction to the Study of Speech. San Diego, aNew York, London: Harcourt Brace Jovanovich, Publisher.

Sherzer, Joel. 2002. Speech Play and Verbal Art. Austin: The University of Texas Press.

Suryana, Rima. 2015. "Nilai-Nilai Sosial dalam Penyajian Musik Panting di Banjarmasin". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, 4 (2), 170--180. dari: https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JS/article/view/3320/2876.

https://doi.org/10.20527/jurnalsocius.v4i2.3320

Sumber Data:

Video musik panting "Kayuh Baimbai" oleh Sanggar Kamilau Intan. Diakses tanggal 18 Mei 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v= LwyoPhWbEQY

Video musik panting "Paris Barantai" oleh Sanggar Kamilau Intan. Diakses tanggal 18 Mei 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v= cRZQdh-jKbY

Video musik panting "Pambatangan" oleh Sanggar Bahalidang. Diakses tanggal 20 Mei 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=l 8nsV38UGwY

Video musik panting "Sungai Martapura" oleh Sanggar Bahalidang. Diakses tanggal 20 Mei 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v= pw8zikLZRx




DOI: https://doi.org/10.26499/kelasa.v14i2.9



Kelasa Indexed By

PKP IndexCrossrefCrossrefOne SearchMorarefRoad

 

 

 

 Creative Commons License  

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


@2019 


KANTOR BAHASA PROVINSI LAMPUNG

Kompleks Gubernuran, Jalan Beringin II No. 40, Kec. Telukbetung Selatan, Bandarlampung, Lampung 35221 

 

View My Stats