WHAT MAKES THE PRONOUN “DIO” IN UPSTREAM JAMBI AND PALEMBANGNESE SO SPECIAL?
Abstract
Abstract
Chomsky’s Canonical Binding Theory (CBT) argues that pronouns cannot be bound in the local
domain, however a locally bound pronominal occurs in Frisian. The CBT with its binary features
cannot explain why the pronoun him in Frisian can occupy a reflexive position without violating
Principle B. The same phenomenon of a locally bound pronoun can also be found in Jambi and
Palembangnese. The pronoun dio in these languages allows a reflexive interpretation. This paper
tries to argue what makes the pronoun dio can be bound in the local domain. It might be the case
that dio in these two languages is more like the pronoun him in Frisian, but an alternative
explanation may also exist. The result of the analysis shows that the pronoun dio has a different
case compared to the pronoun him in Frisian. The pronoun dio in Upstream Jambi and
Palembanese can have a reflexive interpretation due to the phi-features it carries. The pronoun
dio is not specified for features of number. This difference reflects the crucial determination
whether the pronoun can be locally bound or not.
Abstrak
Canonical Binding Theory (CBT) dari Chomsky menyatakan bahwa pronomina tidak dapat diikat
dalam domain lokal, akan tetapi pronomina tersebut dapat ditemukan di bahasa Frisian. CBT
dengan fitur binarinya tidak dapat menjelaskan mengapa pronomina him dalam bahasa Frisian
dapat menempati posisi refleksif tanpa melanggar Prinsip B dari CBT. Fenomena yang sama untuk
pronomina yang dapat diikat di domain lokal dapat ditemukan juga di bahasa Palembang dan
Jambi. Pronomina dio di bahasa tersebut dapat memperkenankan interpretasi refleksif. Tulisan ini
mencoba mengemukakan apa yang membuat pronomina dio dapat diikat di domain lokal.
Mungkin saja kasus pronomina dio sama seperti kasus pronomina him dalam bahasa Frisian,
tetapi penjelasan alternatif lainnya mungkin saja ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa
pronomina dio memiliki penjelasan yang berbeda dibandingkan pronomina him dalam bahasa
Frisian. Pronomina dio dalam bahasa Palembang dan Jambi dapat memiliki interpretasi refleksif
karena phi-features yang dibawanya. Pronomina dio tidak terspesikasi untuk fitur jumlah.
Perbedaan ini memberikan penentuan yang krusial apakah sebuah pronomina dapat diikat dalam
domain lokal atau tidak.
Full Text:
PDFReferences
pronoun; reflexive; CBT;
pronomina; refleksif; CBT;
DOI: https://doi.org/10.26499/kelasa.v12i2.49
Kelasa Indexed By








This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
@2019
KANTOR BAHASA PROVINSI LAMPUNG
Kompleks Gubernuran, Jalan Beringin II No. 40, Kec. Telukbetung Selatan, Bandarlampung, Lampung 35221
View My Stats



